Sabtu, 16 Mei 2009

Variable Geometry Turbo


“Pada prinsipnya bila komposisi udara, bahan bakar dan pengapian di perbesar maka tenaga akan meningkat,” buka Suwadji Wirjono, Aftersales Director PT General Motor Auto World Indonesia (GMAWI).

Nah, untuk meningkatkan jumlah udara yang masuk ke dalam ruang bakar dibuatlah turbo. Tapi turbo fix seperti yang selama ini kita tahu ternyata punya kelemahan.

Ada turbo lag di putaran rendah (rpm rendah). “Penyebabnya adalah tekanan udara yang dialirkan oleh turbo diputaran bawah masih rendah sehingga efek peningkatan tenaga dari turbonya jadi tidak terasa,” terang Achmad Rizal, Marketing Communication Manager PT Toyota Astra Motor (TAM) yang ngelotok soal teknik ini.

Sesuai cara kerjanya. Turbo digerakan oleh tekanan gas buang sisa pembakaran, gas buang di manfaatkan untuk memutar turbin pada turbo. Turbin ini yang akan menyedot udara dari luar lebih banyak. Nah saat putaran rendah tentunya tekanan gas buang ini belum terlalu kuat, maka udara yang disemburkan ke ruang bakar juga belum kuat.

Maka dari itu agar tekanan udara dari turbo tetap tinggi meski tekanan gas buang rendah, dibuat nozzle van yang sudutnya fleksibel. Nozzle van ini bekerja sesuai putaran mesin. Saat putaran mesin rendah dan tekanan gas buang juga masih rendah van akan membuka dan membuat tekanan udara makin tinggi.

“Prinsip sederhananya digunakan pada kipas angin, bila bilah-bilah van-nya datar pasti angin yang dirasakan kecil, tapi bila sudutnya lebih miring pasti akan lebih terasa anginnya,” terang Suwadji sambil memberikan gambaran sederhananya. Perubahan sudut ini sudah bukan di kontrol secara manual tapi otomatis. Ada beberapa part elektronik yang bekerja.


“Membuka dan menutupnya van ini berdasarkan input dari sensor di putaran mesin (rpm), throttle position sensor, dan accelerator pedal position. Ketiga sensor ini memberikan input pada ECM (engine control modul) untuk menentukan sudut van,” lanjut pria ramah yang sudah 15 tahun bergabung di GMAWI ini.

ECM mengatur buka tutup sudut van ini dengan memberikan perintah pada motor listrik yang menggerakan nozzle van. Dengan teknologi ini mobil akan tetap bertenaga sejak putaran rendah dan tidak ada lagi turbolag.

Beberapa mobil yang menggunakan teknologi ini adalah Toyota Hilix Double Cab dan Chevrolet Captiva. Di Toyota teknologi ini disebut dengan istilah Variable Nozel Trubo. Sedang di Chevrolet menggunakan istilah Variable Geometry Turbo.

Sumber :

http://otomotifnet/read/xml/2009/05/12

Tidak ada komentar:

Clock